Monday, April 1, 2013

Pemuda Mesjid

Adzan berkumandang, dengan segera aku mengambil air wudhu lalu bergegas untuk menjawab panggilan Allah. Kulangkahkan kaki ini menuju rumah-Mu ya Allah. Di tengah jalan kusapa bapak-bapak yang sudah berumur 60 tahunan yang juga sedang menuju mesjid. Kulihat wajahnya yang begitu keriput, begitu banyak gurat di wajahnya, rambutnya yang semuanya sudah putih, kulit yang sudah tidak kencang lagi, dan kaki yang berjalan dengan lambatnya membawa seorang bapak tua ini menuju mesjid Haqqul Yaqin. Mendekati mesjid aku melihat beberapa bapak-bapak tua dari kejauhan juga sedang menuju masjid ini.

Aku shalat tahyatul masjid 2 rakaat. Setelah salam, aku duduk, berdoa sambil menunggu waktu iqamah. Aku melihat sekeliling ruangan mesjid ini. Dan masih sama seperti hari kemarin dan kemarin kemarinnya lagi, mesjid ini hanya diisi oleh bapak-bapak yang sudah lanjut usia. Tidak ada satu pun anak muda yang shalat di mesjid ini. Hingga aku berpikir, apakah mesjid ini hanya milik orang-orang yang lanjut usia saja? Apakah hanya umur yang hingga membuat manusia kembali ke rumah Allah?

Aku pun jadi merindukan sosok anak-anak muda yang meramaikan mesjid ini. Aku senang sekali ketika waktu itu melihat pemuda yang seumuran denganku shalat di mesjid haqqul yaqin ini. Walaupun dia bukan pendatang tetap/musafir namun saya senang karena setidaknya saya tidak sendiri menjadi pemuda di mesjid ini.

1 comment:

  1. Tiap solat skrg di mesjid terus ya Ren? Keren, Ren! Semoga makin banyak anak muda yg nyebarin semangat pemudanya dgn meramaikan mesjid, ga cuma ngejar duniawi. Keep inspiring!

    ReplyDelete